Persahabatan, bagai kepompong
Mengubah ulat menjadi kupu-kupu
Persahabatan, bagai kepompong
Hal yang tak mudah berubah jadi indah
(Sindentosca – Kepompong)
Lagu ini muncul pada masa-masa pertengahan kuliah saya dulu,tahun 2008. Selain karena liriknya yang simpel dan suaranya yang khas, kemiripan tampang si vokalis dengan teman saya membuat lagu ini nempel di pikiran saya (Nggak penting? Oke, kita kembali ke topik saja). Melihat potongan lagu ini, saya jadi berpikiran bahwa teman yang baik akan membantu kita untuk menjadi lebih baik juga. Kepompong melambangkan proses perubahan dari keburukan (ulat) menjadi kebaikan (kupu-kupu). Benarkah itu?
image source
Orangtua kita (mungkin tidak semua, tapi kebanyakan dari mereka, termasuk orangtua saya) pasti pernah menasehati kita untuk memilih-milih teman. Sekilas,nasehat itu bisa kita jawa dengan “ya iyalah”. Tapi tahukah kalian, ternyata nasehat itu tidak bisa begitu saja kita remehkan.
Coba kalian bayangkan, gimana pendapat orang-orang di sekeliling kalian kalau kalian berteman dengan orang yang kerjaannya bolos, nakal sama temen lain,dan ngerokok? Mereka akan mengira kamu adalah bagian dari mereka, dengan kebiasaan yang nggak jauh beda. Bahkan disaat kita sedang dalam kondisi labil, bisa saja kita benar-benar terjerumus kepada hal-hal yang buruk itu.
Lain halnya kalau kita berteman dengan orang yang baik. Sebagaimana keburukan, kebaikan itu juga bisa menular. Berteman dengan orang yang rajin belajar, berprestasi, perilakunya baik, ibadahnya kenceng selain membuat kita dianggap baik oleh orang-orang di sekitar kita, pengaruh positif juga akan hinggap pada diri kita. Dapet ilmu tambahan, dapet nasehat baik, dan tentunya disayang oleh Alloh SWT. Bahkan jika kita benar-benar meniatkan berteman atas nama-Nya,surga sudah menanti kita di akhirat kelak! Subhanallah!
Tetiba saya teringat nasehat idola saya,Rasulullah SAW yang mengumpamakan teman yang jelek ibarat pandai besi, teman baik sebagai penjual minyak wangi. Kata beliau, jangan dekat-dekat dengan pandai besi, biar nggak kena bau gosongnya. Mending baunya,nah kalo kena percikan apinya? Udah panas, gosong pula. Nah lo..jadi,kalau mau dekat-dekat, pilihlah penjual minyak wangi/parfum, karena kita akan ketularan bau wanginya.
Oke,berarti masalah sudah beres. Saya sudah memilih teman-teman yang dikenal rajin belajar dan ibadah, juga bertingkahlaku baik dengan orang-orang di sekitar mereka. Lalu,dengan memilih teman-teman yang baik, selesaikah tugas kita? Eits, jangan salah. Alloh SWT masih menyuruh kita untuk sabar saat berada di dalam kumpulan teman-teman yang baik. Karena namanya manusia pasti ada kelemahan, walaupun orang itu orang baik. Mungkin karena saking baiknya itu mereka nggak bisa diajak main, jalan-jalan, nonton, dll. Kalau kita nggak ngerti masalah ini, rasa KECEWA-lah yang bakal muncul. Nah,untuk menanggulangi hal itu, kuncinya ada di prasangka baik (khusnudzon),Sob!
Baiklah, sekarang saatnya kita berkelana di dunia luar, mencari teman-teman baik dan menjadikan jalinan persahabatan ini menjadi sebuah kepompong. Sembari berharap diri yang masih layaknya ulat yang menyimpan banyak keburukan ini bisa bermetamorfosis menjadi kupu-kupu yang indah.